Jumat, 16 April 2010

WiMAX di Indonesia

Wimax, Seberapa Jauh Indonesia Siap Mengimplementasikannya .... ???


Di Indonesia, Wimax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi Wimax (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance. Akses broadband nirkabel Wimax diharapkan mampu memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.


Wimax di Sisi Produsen atau Provider

Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat aturan berupa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo untuk tender BWA (broadband wireless access) yang akan dimulai tahun 2008. Tender tersebut ditujukan bagi industri pendukung peralatan untuk lisensi satu blok frekuensi di pita 2,3 GHz.

Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.

“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan. Wimax merupakan teknologi yang menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multicarrier yang menggunakan subchannelisasi. Provider menggunakan standar frekuensi untuk pelanggan tetap (fixed) dan bergerak (normadic). Teknik modulasi Wimax berbeda dengan CDMA dimana CDMA menggunakan perbedaan kode pada tiap pelanggannya.

Wimax di Sisi Konsumen

Teknologi Wimax dapat mengcover area sekitar 50km dimana ratusan pengguna akan dishare sinyal dan kanal untuk transmisi data sampai 155 Mbps.

Pada aplikasi mobile, user Wimax layaknya menggunakan terminal Wifi seperti: notebook, PDA, dan smartphone. Pemanfaatan Wimax sama dengan pemanfaatan Wifi. Sebuah terminal dapat mendeteksi jaringan Wimax dan Wifi sehingga user akan semaki

n dimudahkan karena bisa memilih Wimax broadband (untuk jaringan Wimax) atau wireless hotspot (untuk jaringan Wifi/Wireless LAN).


Sinergi Wimax-Wifi-Seluler

Wifi (Wireless LAN) merupakan jaringan komunikasi nirkabel melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: email, internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya.

Apabila Wifi dikombinasikan implementasinya dengan Wimax maka jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih secure karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih reliable, dan kaya akan layanan baru.

Sinergi antara Wimax dengan seluler menggabungkan jaringan kabel dan wireless, layanan dan terminal. Secara umum, konsep konvergensi pada telekomunikasi mencakup 3 aspek, yaitu: device, service, dan jaringan.

Secara umum Wimax diperkenalkan sebagai akses yang menawarkan solusi multi-access, sebagai contoh: Wimax untuk melengkapi jaringan yang sudah eksis (2G/3G dan Wifi). Munculnya Wimax otomatis akan menimbulkan persaingan dengan pengusung 3G

Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkakan bandwith hingga 384 Kbps ketika diakses dalam keadaan bergerak (normadic) sementara untuk di kendaraan bergerak kecepatannya 128 Kbps dan sampao 2 Mbps dalam keadaan diam. Teknologi 3G berbasis GSM (WCDMA) dan CDMA (CDMA 2000). Dengan demikian keunggulan Wimax adalah dari kecepatannya dan layanan yang lebih menarik dibanding 3G. Namun, dari kemampuan mobilitynya 3G masih lebih unggul karena menggunakan node B yang tentu saja bisa mencakup yang lebih luas.


Wimax di prediksi lambat di Indonesia.

menurut Senior Director, Services, GSM Association (GSMA), Jaikishan Rajarama,

"WIMAX tidak memiliki mobilitas untuk menyediakan sambungan broadband hingga ke desa-desa terpencil di Indonesia." Jika dibanding dengan teknologi pesaing seperti 3G/HSPA, WIMAX memang belum mampu menawarkan sambungan Mobile Broadband yang memberikan solusi jangkauan hingga ke pelosok-pelosok pulau, karena masih terus bermain dalam cakupan yang lebih spesifik dan lebih berperan sebagai pelengkap saja. Sampai saat ini, hanya teknologi HSPA yang dapat menjangkau ke wilayah manapun dan memiliki kemampuan mobilitas yang sesungguhnya melalui berbagai jenis perangkat yang tersedia saat ini. "Lebih jauh lagi, WiMAX lebih dikenal hanya sebagai pengganti fixed line broadband sehingga tidak mampu menawarkan mobilitas yang sebenarnya," katanya.


Menurut Ovum, sebuah analis industri terkemuka,

WiMAX hanya akan menguasai kurang dari 5 persen dari 1.5bn sambungan akses fixed maupun Mobile Broadband di pasar negara-negara berkembang pada 2014.

"Penetrasi WiMAX selama ini sangat lamban menurut perusahaan analis Maravedis, ada sekitar 200 jaringan WiMAX, dan sekitar 200 lagi jaringan yang masih dalam masa uji coba, di 135 negara dan secara global hanya melayani 4,73 juta pelanggan," katanya.

Jika dibanding dengan pesaingnya yakni HSPA yang memiliki lebih dari 200 juta sambungan HSPA dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 9 juta per bulan, di seluruh dunia, maka Wimax sudah sangat jauh ketinggalan, katanya.

WiMAX sendiri merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik yang mampu memberikan kecepatan data tinggi dan merupakan teknologi dengan open standar.

Teknologi Wimax tidak proprietary dengan kecepatan data mencapai 70 MBps sehingga diklaim dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband "last mile", ataupun backhaul.
(H016/B010)

Sumber :

http://netsains.com/2008/02/wimax-seberapa-jauh-indonesia-siap-mengimplementasikannya/

http://www.antara.co.id/berita/1267425290/wimax-diprediksi-lambat-berkembang-di-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar